Sabtu, 20 Desember 2014

Waria Sudut Kota

ku langkahkan kakiku sejenak
mengikuti sebuah tanda arah panah
Tertulis..
Sawah lebar..

betapa terkejut mataku terbelalak
tampak sosok lemah gemulai yang kemudian berubah alai
bibir merah merona menyapa dengan ganjenya

Waria.. oh Waria..
mengapa kau sakiti dirimu
mengapa kau tapak tak mampu bersukur
atas apa yang telah tuhan takdirkan padamu

kaw jajakan harga dirimu
kaw hidup dengan kesenanganmu
kaw tertawa lepas
bak tak pernah lagi terfikirkan akan dosa

Waria.. oh Waria..
sampai kapan kau akan memperbanyak dosa..

Waria.. oh Waria..
jangan buat hidupmu sia sia
kembalilah kehidup yang mulia
sebelum tuhan akan murka..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar